waktu paruh eliminasi obat sangat penting untuk dapat menentukan kecocokan obat dan interaksinya dengan obat lain atau waktu yang sesuai agar obat dapat berkurang konsentrasinya dari jumlah asalnya.
Pada sumbet yang saya dapatkan disebutkan bahwa jika suatu obat diberikan terus menerus, maka dapt terjadi penumpukan obat, nah dari penjelasan yg sudah anda jelaskan tentang guna waktu paruh ini apakah bisa berguna untuk tidak terjadi penumpukan obat?
tentu saja bisa karena pada dasarnya waktu paruh ini adalah waktu dimana saat obat perlahan-lahan tereliminasi dari jumlah konsentrasi asalnya didalam tubuh, sehingga dalam beberapa tahapan dari proses eliminasi obat, maka perlahan efek obat akan habis didalam tubuh
maksudnya disini itu adalah bagaimana jenis obat yang berbeda dapat bekerja sama didalam tubuh tanpa menimbulkan efek farmakologis yang berbahaya. misalkan beberapa persen obat didalam tubuh telah tereliminasi dalam waktu paruh yang sudah diketahui, maka jumlah obat yang dikonsumsi selanjutnya itu dapat berinteraksi dengan baik dengan obat sebelumnya
bukan perhitungan berkali-kali, melainkan terjadi pengeliminasian perlahan-lahan tergantung persenannya, seperti pada salah satu buku Jika seorang klien mendapat 650 mg aspirin ( miligram ) dan waktu paruhnya adalah 3 jam , maka dibutuhkan 3 jam untuk waktu paruh pertama untuk mengeliminasi 325 mg , dan waktu paruh kedua ( atau 6 jam ) untuk mengeliminasi 162 mg berikutnya , dan seterusnya , sampai pada waktu paruh ke enam ( atau 18 jam ) di mana tinggal 10 mg as pirin terdapat dalam tubuh
Sifat alkohol terbagi menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia yang telah dijelaskan pada video berikut link video ; Kimia Organik Rps 11 temukan saya di menit 0.00 - 2.15
Dalam penyiapan simplisia, dibutuhkan teknik dalam mempersiapkannya, serta cara-cara penyimpanan dan pengawetan. Termasuk pada Daun Sirsak, yang membutuhkan tahapan pengolahan hingga menjadi simplisia bahan obat yang siap digunakan. Penjelasan mengenai teknik penyiapan daun sirsak, dapat diliat pada video berikut ini : Link Video : Farmakognosi Rps 7 Temukan saya di menit 01.35 - 03.32
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat, dalam pembuatannya kita harus mengetahui standarisasi, kualitas, penyimpanan serta pascapanen dari simplisia. Untuk mendapatkan hasil simplisia bahan obat atau produk kefarmasian yang baik, perlu diperhatikan beberapa tahapan dalam pengolahannya agar tidak terjadi kesalahan didalam pembuatannya. Link Video: Farmakognosi Rps 3
Pada sumbet yang saya dapatkan disebutkan bahwa jika suatu obat diberikan terus menerus, maka dapt terjadi penumpukan obat, nah dari penjelasan yg sudah anda jelaskan tentang guna waktu paruh ini apakah bisa berguna untuk tidak terjadi penumpukan obat?
BalasHapustentu saja bisa karena pada dasarnya waktu paruh ini adalah waktu dimana saat obat perlahan-lahan tereliminasi dari jumlah konsentrasi asalnya didalam tubuh, sehingga dalam beberapa tahapan dari proses eliminasi obat, maka perlahan efek obat akan habis didalam tubuh
Hapusmaksudnya disini itu adalah bagaimana jenis obat yang berbeda dapat bekerja sama didalam tubuh tanpa menimbulkan efek farmakologis yang berbahaya. misalkan beberapa persen obat didalam tubuh telah tereliminasi dalam waktu paruh yang sudah diketahui, maka jumlah obat yang dikonsumsi selanjutnya itu dapat berinteraksi dengan baik dengan obat sebelumnya
BalasHapusbukan perhitungan berkali-kali, melainkan terjadi pengeliminasian perlahan-lahan tergantung persenannya, seperti pada salah satu buku Jika seorang klien mendapat 650 mg aspirin ( miligram ) dan waktu paruhnya adalah 3 jam , maka dibutuhkan 3 jam untuk waktu paruh pertama untuk mengeliminasi 325 mg , dan waktu paruh kedua ( atau 6 jam ) untuk mengeliminasi 162 mg berikutnya , dan seterusnya , sampai pada waktu paruh ke enam ( atau 18 jam ) di mana tinggal 10 mg as pirin terdapat dalam tubuh
BalasHapus